Friday, April 17, 2009

Pelajaran Dari Susan Boyle: "Cahaya Impian Tak Pernah Pudar Selama Kita Masih Mau Mencari&Menggapainya"

Pagi ini, ketika saya membuka Jawa Pos, selain berita-berita politik rangkul-merangkul dan naik-turunnya ekonomi dunia, ada satu berita yang cukup menarik perhatian saya. Berita tentang seorang wanita dari desa terpencil yang berparas, berpostur, dan berusia jauh dari "standar" seorang idola televisi mampu memukau seorang Simon Cowell di sebuah ajang pencarian bakat di Inggris.

Setelah membaca berita tersebut saya berpikir, ah paling juga sama saja dengan moment-moment di ajang pencarian bakat sebelumnya seperti halnya American Idol. Sayapun melipat koran dan memulai aktivitas sebagaimana biasanya.

Malam ini, sehabis mengecek email, berita itu ada lagi di yahoo. Dan ternyata bukan hanya di yahoo, bahkan CNN, berbagai surat kabar di Inggris, Australia dan New York mengulas berita tentang wanita yang satu ini. Bahkan menurut yahoo.id, ia diberitakan secara khusus oleh The Washington Post dan dibahas dengan lebih mendetail. Mmmm jadi penasaran saya, kayak apa sih pertunjukannya?. Sayapun masuk ke You Tube untuk memuaskan rasa penasaran saya. oh ya, sekedar informasi, pagi tadi ketika saya membaca Jawa Pos, Jumlah pengunjung klip ini "baru" ssebanyak 14 juta pengunjung. Malam ini ketika saya mengetik notes ini pengunjungnya sudah mencapai 18 jutaan.

Apa yang saya saksikan memang luar biasa penampilannya, sederhana lugu dan bisa dibilang sudah berumur (47), namun dengan suaranya, ia mampu memukau semua orang yang hadir di dalam ruangan itu. Saya sampai me-replay klip itu sebanyak 3 kali. Simon yang semula bertanya dengan acuh tak acuh akhirnya dibuat tercengang hampir tak berkedip. Hadirin yang semula menertawakan dia dan memandang sebelah mata, pada akhir performancenya mereka berdiri memberikan standing ovation, bahkan tidak sedikit yang menitikkan air mata mereka.

Dari klip ini saya belajar dua hal. Satu, bahwa apa yang dikatakan Prof.DR.Toocool Arwana "Don't judge a book by its cover"atau "face can be deceiving" adalah merupakan ungkapan yang tepat. Dan ini memberikan pelajaran kepada saya agar tidak mudah sinis terhadap seseorang, apalagi orang yang baru dikenal. Yang kedua, buat kita-kita yang merasa memiliki mimpi namun belum atau merasa tidak lagi bisa mencapainya, saya rasa akan terlalu naif kalau kita berkata sudah terlambat, berhenti mengejarnya, gak pede, tidak lagi bisa berpindah jalur hidup, atau sudah takdir. Karena saya baru saja menyaksikan apa yang dikatakan iklan Adidas "Impossible is Nothing".

Pertanyaannya: Kira-kira menurut anda dia bisa menjuarai ajang itu gak ya?

Check the clip out:
http://www.youtube.com/watch?v=luRmM1J1sfg

0 comments: