Wednesday, April 29, 2009

Mata Uang Mentos

Berbelanja di toko-toko swalayan memang mengasyikan. Kita bisa memilih sendiri, mangambil sendiri, bahkan mencicipi barang yang akan kita beli sebelum membayarnya. Selain itu, kelengkapan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan juga seringkali merupakan alasan kita untuk berbelanja di swalayan. Apa lagi, belakangan ini banyak bermunculan toko-toko swalayan waralaba yang semakin dekat dengan jangkauan langkah kita dari tempat kita tinggal.

Ironisnya, di tengah semua kelebihan yang dimiliki toko swalayan, ada satu hal kecil yang seringkali mengganggu ketentraman hati kita. Kira–kira apakah hal kecil itu? Jawabannya mungkin berbeda, Ada yang bilang senyuman pramuniaganya, ada yang bilang parkiran swalayannya, muka pramuniaganya jelek, tempat sampah swalayannya tidak tersedia dan lain sebagainya. Namun bagi saya dan mungkin beberapa dari anda, ketidak-tentraman kecil itu bisa berupa kembalian receh koin yang senantiasa ditukar dengan permen. Nilainya memang tidak seberapa tapi rasanya bagaikan dilecehkan atau diperkosa oleh para pramuniaga swalayan tempat kita berbelanja. Emangnya disini anak-anak yang selalu berkata "ya" pada preman eh permen?hehehe



Oke lah kalau kejadian ini hanya berlangsung kadang kala. Tapi kalau setiap kali kita berbelanja di tempat yang sama dan kembalian yang kita terima seharusnya koin, malah lagi-lagi dikasih permen, ya lama-lama dongkol juga. Saudara saya , Jimmy yang tinggal di daerah Manyar Kertoadi pernah bersitegang dengan pramuniaga swalayan di kompleks perumahannya. Masalahnya sama, kembaliannya dia sejumlah Rp. 300 berupa permen, Dengan nada kesal dia pun memprotes, “Mbak, dari pada aq dikasih permen mending dikasih shampoo po’o mbak?” “tapi Shampoo 500 mas” “yo wes tak tambai 200 ketimbang dilecehkan koyok ngene mbak. Mosok telungatus diijoli permen mbak?”. Akhirnya dia pulang dengan membawa shampoo yang lebih berguna karena bisa dipakai keramas. See? Dengan mendapatkan kembalian uang, kita masih dapat menggunakannya untuk berbelanja yang lain. Tapi kalo dengan permen kita cuma ada dua pilihan. Kalau tidak dimakan ya dibagikan ke orang lain.

Sebernarnya trik seperti ini sudah ada sejak lama. Orang tua saya juga memiliki toko kelontong dan kadang-kala ketika uang receh sedang langka, trik ini dipakai juga. Ini sebenarnya bukan mengganti uang receh dengan permen tetapi memaksa pelanggan agar mau mambeli permen dengan cara yang lebih halus. Jadi, end up nya kita mendapatkan double untung. Dari belanjaan sebelumnya dan dari penjualan permen itu sendiri. Padahal, Kalo memang niat berniaga yah tukarlah receh, bukannya menimpakan beban kepada konsumen.

Pernah terlintas pikiran iseng dibenak saya untuk mengumpulkan permen yg banyak. Dan ketika permen itu sudah mencapai jumlah yang cukup, saya akan mencoba menggunakan permen sebagai alat pembayaran untuk menggantikan uang. Mmm kira-kira gimana yah tanggapan mereka? Saya tidak bisa disalahkan donk. Karena yang menciptakan mata uang permen kan mereka?ya gak? Ide ini sebenarnya saya dapatkan dari sebuah film nasional. Kalau tidak salah film itu adalah Ada Apa Dengan Cinta (Dian Sastro). Disitu diceritakan tokoh cewek yang sedang kesal ini dibuat tambah kesal lagi dengan kembalian perman ini. Si tokoh cewek ini akhirnya terlibat argument dengan si kasir toko.

Saya salut dengan toko/warung konvensional. Karena ditengah gempuran peritail-peritail waralaba, mereka masih mampu melayani dengan baik. Salah satunya dengan senantiasa menyediakan uang receh. Semoga peritail swalayan mau berbenah agar tulisan ini menjadi tulisan terakhir mengenai isu ini. Bukan menjadi induk dari lahirnya tulisan-tulisan sejenis lainnya.

Monday, April 27, 2009

Nonton Bareng F1 Bawa Pulang Barang

Memiliki hobi nonton balapan seperti F1 memang memiliki keasikan tersendiri. Terutama jika kita berdomisili di Surabaya. Karena kita senantiasa bisa dimanjakan dengan adanya komunitas F1 mania Surabaya yang dibekingi oleh berbagai perusahaan besar. Selain bisa menyaksikan secara gratis dan beramai-ramai dengan layar yang besar dan minuman gratis, kita juga berkesempatan berkenalan dengan atau at least bertatap muka secara langsung dengan orang-orang top di Surabaya yang ternyata juga F1 mania. Seperti halnya hari minggu kemarin, saya berkesempatan untuk duduk berdekatan dengan Mr. Dean dari konsulat AS, Asrul Ananda dari Jawa Pos, Wawali Kota Surabaya, dan para Pejabat dari Telkom. Orang-orang yang bisanya hanya bisa ditemui di layar kaca atau di media cetak.

kembali ke masalah bawa membawa pulan, Jika beberapa minggu yang lalu di GP malaysia saya beruntung mendapatkan seabrek souvenir untuk dibawa pulang, dan di GP Shanghai lalu saya tidak mendapatkan apa-apa, maka saya harus mensyukuri minggu ini (GP Bahrain). Saya berhasil menyabet door prize berupa satu unit HP ZTE-Flexi.



Hmmm lumayan bukan?
HP ini harga barunya sekitar Rp 280.000. Di bagian belakangnya terdapat tulisan F1 mania Surabaya.



Thank You F1 mania Surabaya, Telkom Flexi dan juga Sheraton Hotel atas terselenggaranya event ini.

Maju terus dan ramai terus

Saturday, April 18, 2009

Ternyata Es Lidah Buaya Itu Wenak Rasanya Dasyat Khasiatnya

Pada tanggal 11/03/09 lalu, selepas mengantar ibu saya untuk medical Check up di Jl. Kartini, kami mampir untuk menikmati hidangan siang di Pujasera Kartika, Jl. Diponegoro-Surabaya.
seperti biasanya, ketika berada di suatu tempat makan yang baru, saya akan memesan hidangan yang belum pernah saya liat atau cicipi sebelumnya.

Namun, siang itu pada daftar menu Pujasera itu tidak ada makanan yang asing bagi saya. Oleh karena itu sebagai kompensasinya, saya memesan minuman yang asing bagi saya. Es Lidah Buaya. Jadilah minuman itu bersanding dengan Gudeg pesanan saya. Saya memesan gudeg karena saya ingin tahu bagaimana rasa makanan khas Jogja itu di Pujasera yang ada di Surabaya ini. Di samping itu, saya kangen dengan rasa gudeg setelah sekian lama pindah dari Jogja, jarang sekalisaya menikmati hidangan itu. Gudeg andalan saya di Jogja adalah gudeg batas kota. lokasinya dekat dengan kos-kosan saya. Rasa, porsi dan harganyanya pun memang gue banget.

Ibu saya paham betul hobi saya mencicipi makanan yang "aneh2" bagi mereka. setalah mencicipi gudeg yang rasanya biasa saja, kini saatnya menikmati es Lidah buaya. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam mencicipi Es lidah buaya. Membayangkan tanaman yang lebih terkenal untuk bahan shampo ini saja saya sudah merasa ganjil. Apalagi pinggirannya yang berduri-duri itu. Meskipun sebelumnya saya pernah dengar tentang pengolahan makanan ini. Akan tetapi, jika dilihat dari penampilannya, menggoda juga. Airnya saya sruput melalui sedotan srrruuut wah manis-manis adem. Kemudian daging Lidah buaya itu saya cicipi hmmm… mau tahu rasanya disiang bolong yang panas itu? Ternyata Deliciouso, Nikmat banget. Bentuknya yang berwarna putih dan berserat itu mirip dengan buah rambutan atau lichy namun ia lebih tipis, lebih lembut dan adem dilidah. Sungguh suatu perpaduan yang sempurna jika ditambah dengan es batu seperti di gambar ini.




Saya tahu bahwa lidah buaya atau Aloe vera ini selain nikmat juga berkhasiat. Tapi buat saya what matters waktu itu adalah rasanya, khasiatnya nanti dulu. Sesampai di rumah baru iseng-iseng saya mengoogle khasiatnya. Menurut Dra Erlin Nurtiyani MSi, peneliti dan dosen dari FMIPA Universitas Indonesia, di dalam daging Aloe Vera terdapat 200 kandungan berbeda yang sangat berguna bagi manusia. Erlin menyebutkan, manfaat lidah buaya sudah dibuktikan sejak empat ribu tahun lampau. Konon, Ratu Cleopatra dan Raja Aleksander Agung pun sering mengonsumsi minuman lidah buaya.

Erlin menambahkan, hasil penelitian menunjukkan, setiap 50 gram daging lidah buaya yang terdapat di dalam kemasan Kavera mengandung 150 mg MPS. MPS memiliki aneka kegunaan bagi manusia, antara lain menghaluskan kulit, mencegah kerontokan rambut, mengatasi susah buang air besar, melancarkan saluran pencernaan, meringankan wasir, mencegah panas dalam, dan meredakan batuk rejan. "Kavera juga bermanfaat untuk membantu kelancaran haid, membantu penyembuhan kanker, mengurangi gejala penyakit jantung, dan mencegah komplikasi pada penderita diabetes dan kolesterol," paparnya. Sumber : Republika (25 April 2005). (http://www.haki.lipi.go.id/utama.cgi?cetakfenomena&1116912124)

Wah ternyata luar biasa banyak banget yah manfaat dari Lidah buaya itu? Saking banyaknya sampai saya jadi susah mengingatnya. Tapi satu hal yang pasti, ini akan menjadi minuman wajib saya. Karena rasanya dapat, khasiatnya dapat, harganya juga normal kok.

So, bagi anda yang belum pernah mencobanya, atau mungkin masih merasa jijik ketika membayangkan lidah buaya, gak usah dibayangkan tapi es lidah buaya itu patutnya dinikmati. Selamat mencoba.


Friday, April 17, 2009

Pelajaran Dari Susan Boyle: "Cahaya Impian Tak Pernah Pudar Selama Kita Masih Mau Mencari&Menggapainya"

Pagi ini, ketika saya membuka Jawa Pos, selain berita-berita politik rangkul-merangkul dan naik-turunnya ekonomi dunia, ada satu berita yang cukup menarik perhatian saya. Berita tentang seorang wanita dari desa terpencil yang berparas, berpostur, dan berusia jauh dari "standar" seorang idola televisi mampu memukau seorang Simon Cowell di sebuah ajang pencarian bakat di Inggris.

Setelah membaca berita tersebut saya berpikir, ah paling juga sama saja dengan moment-moment di ajang pencarian bakat sebelumnya seperti halnya American Idol. Sayapun melipat koran dan memulai aktivitas sebagaimana biasanya.

Malam ini, sehabis mengecek email, berita itu ada lagi di yahoo. Dan ternyata bukan hanya di yahoo, bahkan CNN, berbagai surat kabar di Inggris, Australia dan New York mengulas berita tentang wanita yang satu ini. Bahkan menurut yahoo.id, ia diberitakan secara khusus oleh The Washington Post dan dibahas dengan lebih mendetail. Mmmm jadi penasaran saya, kayak apa sih pertunjukannya?. Sayapun masuk ke You Tube untuk memuaskan rasa penasaran saya. oh ya, sekedar informasi, pagi tadi ketika saya membaca Jawa Pos, Jumlah pengunjung klip ini "baru" ssebanyak 14 juta pengunjung. Malam ini ketika saya mengetik notes ini pengunjungnya sudah mencapai 18 jutaan.

Apa yang saya saksikan memang luar biasa penampilannya, sederhana lugu dan bisa dibilang sudah berumur (47), namun dengan suaranya, ia mampu memukau semua orang yang hadir di dalam ruangan itu. Saya sampai me-replay klip itu sebanyak 3 kali. Simon yang semula bertanya dengan acuh tak acuh akhirnya dibuat tercengang hampir tak berkedip. Hadirin yang semula menertawakan dia dan memandang sebelah mata, pada akhir performancenya mereka berdiri memberikan standing ovation, bahkan tidak sedikit yang menitikkan air mata mereka.

Dari klip ini saya belajar dua hal. Satu, bahwa apa yang dikatakan Prof.DR.Toocool Arwana "Don't judge a book by its cover"atau "face can be deceiving" adalah merupakan ungkapan yang tepat. Dan ini memberikan pelajaran kepada saya agar tidak mudah sinis terhadap seseorang, apalagi orang yang baru dikenal. Yang kedua, buat kita-kita yang merasa memiliki mimpi namun belum atau merasa tidak lagi bisa mencapainya, saya rasa akan terlalu naif kalau kita berkata sudah terlambat, berhenti mengejarnya, gak pede, tidak lagi bisa berpindah jalur hidup, atau sudah takdir. Karena saya baru saja menyaksikan apa yang dikatakan iklan Adidas "Impossible is Nothing".

Pertanyaannya: Kira-kira menurut anda dia bisa menjuarai ajang itu gak ya?

Check the clip out:
http://www.youtube.com/watch?v=luRmM1J1sfg

Monday, April 13, 2009

Nonton Bareng F1 Yang Biqin Seneng

Hari minggu lalu (5/4/2009), saya mengikuti kesempatan nonton bareng F1 di hotel Sheraton Surabaya. Sebagai penggemar berat F1 saya datang lebih awal 1 jam dari jadwal pukul 15.00 karena takut membludaknya penonton. Tetapi ternyata setibanya disana saya menjadi orang kedua yang hadir disitu.Suasana nonton bareng yang berada di lantai dua ini belum seberapa ramai. Karena event ini diselenggarakan oleh Telkom Flexi, dan sesuai promonya 50 orang pertama pengguna produk flexi mendapatkan soft drink gratis saya pun memilih orange juice dari 4 pilihan rasa yag ditawarkan (kopi,teh, jus orang atau jus jambu beserta 1 mangkuk cemilan).



Well, jujur selain gratis selama nonton F1 kali ini yang paling berkesan, ketika masuk loungenya, saya langsung tersenyum lebar karena deretan kursi yang menyambut saya begitu cozynya. Luas dan Empuk.



Saya langsung mengambil tempat terdepan. Tepat dihadapan saya terdapat satu layar LCD didampingi 4 layar TV di sampingnya yang siap memanjakan mata kita.



Hadiah-hadiah doorprize sudah ditata rapi dipanggung seakan menunggu di jemput para F1 mania.



Sebelum acara dimulai saya sempat ditawari massage dari para pelayan hotel. Bahu yang pegel, dan rasa ingin tahu pijatan Sheraton saya pun langsung mrngiyakan tawaran itu. Cukup dengan Rp 20.000 maka saya pun sudah bisa menikmati pijatan selama 15 menit tersebut. Ahhh seger bener.



Oh ya, saya ingat betul, ketika saya ditanya aleh MC nya mengenai siapa jagoan saya, saya bilang saja Nick Hiedfield alasannya karena mobilnya lumayan dia juga pembalap hebat. Waktu itu sebagian orang meng-huuuuu pendapat saya.bahkan ada yang berkata "yang lumayan dipilih" Lucunya di akhir balapan yang dilanda hujan itu, quick Nick justru finish di posisi runer up. Kalau saja saya dikasih kesempatan untuk meng huuuu balik saya akan melakukan hal itu hehehehehe.

Btw, sutralah… semua perasaan puas itu terpuaskan dengan adanya door prize yang bisa dibawa pulang mulai dari tune up mobil gratis, stiker speedy, kaos Flexi, Topi Flexi, Mug Speedy, 2 handuk, tatakan gelas,hingga sarung HP. Luar biasa juga yah yang bisa dibawa pulang. Kaosnya tebel dan sudah saya pake jalan-jalan malah hehe kebetulan saya penyuka warna putih.




Acara race yang bersejarah, karena balapannya berlangsung dibawah 75% itu berakhir sudah. Semua orang baranjak pergi. Saya menemukan pemandangan yang mengaggumkan berikut ini dimana pada jaman dulu kita melihat hamparan sawah yang dipenuhi dengan padi yang menguning atau menghijau…kini kita melihat hamparan parkiran yang dipenuhi dengan sepeda motor . pemandangan ini begitu mengagumkan jika dilihat dari atas. makanya saya menyempatkan diri untuk mendapatkan gambar dari fenomena kehidupan ini.






Hhhmm gak sabar untuk menyaksikan nonton bareng f1 berikutnya…dan siapa tahu... mungkin kali ini saya bisa mendapatkan bayaran karena telah mempromosikan Hotel dan Perusahaan telekomunikasi diatas heheheh

Thursday, April 9, 2009

The Power Of Membaca




Anda orang yang super sibuk? Orang yang ngefans terhadap seseorang atau sesuatu? Orang yang ingin mengubah nasibnya? Atau mungkin orang yang ingin merubah SAE (tingkat kekentalan) otak anda? Jika jawaban anda “YA” maka saya sarankan anda untuk mulai rajin mengunjungi toko buku atau pun perpustakaan terdekat anda.




Tanpa kita sadari –dan seringkali kita menganggap enteng- kedua tempat itu memiliki kekuatan magis untuk menjadikan kita manusia lebih baik. Tentunya dengan mengunjungi sembari membaca buku yang tersedia di sana.

Mungkin ini adalah saran yang klasik dan kurang asyik. Ada sebagian orang yang mungkin berkata “mending gue hang out bareng temen dari pada ngadepin buku. The point is, gak harus 24 jam pantengin tuh buku atau tabloid, tapi at least 2 jam sehari anda punya sesuatu yang dibaca.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa membaca itu adalah sesuatu yang nikmat.

Dengan menyediakan waktu setidak-tidaknya 1 jam sehari untuk membaca dalam waktu 4 tahun kita bisa menjadi master dalam sesuatu hal baru. Orang-orang akan berdatangan untuk berkonsultasi yang ujung-ujungnya kita akan lebih, lebih secara financial maupun secara sosial. Lagi pula,orang kaya yang membaca buku kekayaannya lebih awet karena ia tahu apa yang harus dia lakukan dengan kekayaannya dan dia bisa memprediksi trend yang akan terjadi di masa depan. Kalau memang anda orang yang super sibuk, gunakan waktu makan siang anda yang satu jam yang tidak dipakai semuanya untuk makan. Gunakan waktu mangantri di dokter langganan anda untuk membaca, waktu menunggu klien anda, waktu diatas kendaraan (tentunya bukan anda pengemudi kendaraan tersebut hehe)dan sebagainya.




Salah seorang teman saya yang pernah berkesempatan berlibur ke Jepang menceritakan bahwa orang Jepang, ketika berangkat dan pulang kerja, saat berada diatas kereta, mayoritas dari mereka akan sibuk dengan mambaca. Kalaupun ada yang mengutak-atik handphone mereka, ternyata mereka sibuk membaca E-mail yang tidak sempat mereka baca ketika berada di tempat kerja mereka. So, mereka memanfaatkan betul waktu mereka tanpa melupakan membaca. Apakah mungkin ini yang menjadikan mereka negara yang maju? Sekadar info, jepang menjadi Negara yang paling maju di Asia walaupun sebelumnya pernah diluluhhlantakan oleh bom atom. Namun, setelah itu mereka bertindak cepat dengan menerjemahkan semua text book bahasa asing (Inggris)ke dalam bahasa Jepang. Hasilnya? anda bisa lihat dalam beberapa tahun terakhir ini penjualan serta produksi Toyota mulai meninggalkan GM (General Motors) yang dulunya tidak pernah absen memimpin pasar otomotif dunia. Padahal bisa dikatakan bahwa yang menemukan mobil itu orang amerika tapi sekarang, setiap kita berbicara mengenai otomotif, kiblat kita kalau bukan Eropa ya Jepang itu.

Ide-ide dan horizon baru muncul disaat kita merasa kita sudah punya cukup ide dan wawasan. Contoh horizon baru yang saya dapat dari membaca adalah untuk mengetik sebuah alamat URL yang berakhiran dengan .com, kita tidak perlu bersusah payah mengetik www. dan .com-nya tetapi kita cukup mengetik alamatnya (misalnya: fellowcity4friends)kemudian tekan tombol ctrl+enter maka browser akan langsung mengarahkan kita pada www.fellowcity4friends.com .Anda tahu dimana saya mendapatkan ilmu baru itu? Ternyata dari majalah Bobo, ya majalah anak-anak yang entah sekarang sudah sampai edisi keberapa itu.

berikut ini agar anda tidak terus menerus tinggal didalam tempurung. Apakah anda masih ingat akan urutan planet-planet galaksi Bima Sakti? Kalau masih ingat coba anda urutkan mulai dari yang terdekat dari matahari. Hah????!!! Anda masih memasukan Pluto sebagai salah satu planet?? Ini namanya anda masih tinggal di dalam tempurung (kalau seandainya kita semua kodok hehehe). In the early 21st century, however, many objects similar to Pluto were discovered in the outer solar system, notably the scattered disc object Eris, which is 27% more massive than Pluto. On August 24, 2006, the IAU defined the term "planet" for the first time. This definition excluded Pluto as a planet, and added it as member of the new category of "dwarf planet" along with Eris and Ceres. After the reclassification, Pluto was added to the list of minor planets and given the number 134340. A number of scientists continue to hold that Pluto should be classified as a planet. (http://en.wikipedia.org/wiki/Pluto)


Membaca buku di sebuah perpustakaan atau toko buku merupakan suatu keistimewaan tersendiri. Hal ini menjadi istimewa karena selain di surga atau neraka, hanya di tempat- tempat inilah kita bisa mengumpulkan orang kaya, orang sukses, nabi, penemu, orang mati, ahli kesehatan, anak-anak, benda-banda kesayangan kita, ahli computer, sinetron, para artis, ahli phsikologi, ahli marketing dll. didalam satu bangunan. Bayangkan kita bisa bertemu dengan Bill Gates, Olla Ramlan, Bob Sadino, The Cangcuters, Steve Jobs, Yesus Kristus serta didampingi oleh Mark Zuckerberg serta Soichiro Honda duduk seruangan dengan anda dan membagikan kisah hidup mereka kepada anda. Wah sungguh suatu moment langka yang bisa diwujudkan di dunia nyata ini bukan? Dan ini tentunya bisa mengobati dahaga para fans masing-masing.

Nah, buat anda yang merasa otaknya kekentalan bisa mulai mencoba untuk membuka diri dengan bacaan yang ada disekitar anda. Ketika anda membaca sesuatu, cobalah untuk berhenti sejenak dan pikirkan, bahwa selama anda membaca, pikiran anda ikut memvisualisasikan apa yang anda baca. Sehingga kita lebih mudah dalam memahami sesuatu. Membaca buku membuat imajinasi kita berkesempatan untuk bermain dan berlari2. Karena sering memiliki kesempatan bemain dan berlari, pikiran menjadi rileks dan sehat; yang pada akhirnya berimbas pada “keenceran” otak hehehe. Dan, hal ini yang tidak dimiliki oleh media televisi karena televisi sudah memvisualisasikannya untuk kita sehingga otak kita jarang untuk bisa dipakai berimajinasi ketika kita menonton televisi.

Membaca juga bisa membantu kita dalam manghadapi situasi dan kondisi darurat, ibu rumah tangga jadi tahu tindakan apa yang harus diambil ketika bayinya tersedak makanan. Kita jadi tahu langkah-langkah apa yang harus diambil ketika suasana yang berada diluar kuasa kita menimpa –misalnya bencana alam.

Satu hal terakhir yang saya anggap luar biasa dari membaca adalah kemampuannya untuk tidak hanya mempercantik tapi juga mempercanggih diri kita. Rata-rata penulis buku (yang berkualitas) adalah orang yang usianya kurang lebih 35 tahun. Dan buku-buku yang mereka tulis biasanya berdasarkan pengalaman mereka atau dari apa yang mereka pelajari. Ini berarti, membaca 1 buku sama dengan menambah pengalaman kita selama 35 tahun. Apa yang terjadi jika mampu membaca 10 buku, 100 buku, 1000 buku bahkan lebih? Betapa mutkhirnya kita?

Membaca bisa dari sumber mana saja. Terserah anda. Yang pasti dengan membca hidup jadi lebih mudah. Contoh, seorang loper koran mampu mendapatkan 500 juta rupiah dari mengikuti kuis Who wants to be a millionaire. Ketika ditanya Tantowi Yahya dari mana dia mendapatkan pengetahuan yang luar biasa luas itu? Jawabannya adalah Koran bekas yang dia jual setiap harinya. His life will never be the same again.

Mulailah membuka halaman …