
ooooaaaahhhhmmmmm... Terjaga di pagi hari karena mendengar percakapan kedua orang tua....mencoba untuk strecthing sambil berpikir....oalah ternyata ini hari Minggu. Wait,wait..kayaknya Aku ada janjian nih.
ssiiiuuuuttt...langsung melompat dari atas ranjang menuju kamar mandi sambil menabrak pintu kamar mandi dan cetet pintu ku kunci. byur byur Jurus kun-tao dalam membersihkan diri ku keluarkan. Dan selesai sudah mandi pagi itu...hehe ternyata saya sudah janji untuk ikut bertamasya bersama keluarga salah seorang tetangga sekaligus teman baik saya. Hari ini kami akan pergi ke Oehala.
Merasa bersalah karena menjadi orang yang paling terakhir naik ke atas bis...saya lasung duduk disembarang tempat. viuhh untung masih ada tempat kosong.
Bis pun langsung tancap gas. Kebetulan sekali ini adalah bis keluarga dan yang menyetir bis ini adalah orang yang berulang tahun hehehe.
Degan dentuman musik indonesia, hip-hop barat, Country, hingga India perjalanan terasa sangat nikmat hari itu. apalagi jika di tambah senda gurau. Seisi bis ini terasa lebih mengglegar.
Sekitar 30 menitan. kami telah tiba di kota So'e. Kota yang terkenal dingin di bulan Juni-Agustus. Berbelok kearah menuju kota Kapan, 20 menit kamudian kami tiba di Obyek Wisata Oehala,Sebuah desa kecil di kabupaten Timur Tengah Selatan. Nampak pepohonan rindang tumbuh rimbun dengan lengkap dengan rasa teduhnya. Hmmmm I wonder what it looks like. Dengan membayar 3000 perak/ orang dewasa atau Rp.1000/anak, Bis pun kami parkir. Jangan kuatir parkir disini masih gratis. Disekitar tempat parkir nampak banyak orang menjajakan berbagai jenis buah-buahan. Dari kacang, Srikaya, Pepaya, Jambu biji hingga Rebung ada disitu. Nampak pula barisan sepeda motor memenuhi parkirannya.
Sesaat kemudian mata saya langsung tertuju pada jalan kecil menuju lembah. Aahhh batin ku berkata "pasti jalan ini sama seperti yang ada di Kali Kuning-Jogja atau di Gunung Baung-Purwodadi. Dan ternyata, prakiraanku benar adanya. Menuruninya bukanlah masalah, tapi menaikinya ketika pulang adalah masalah serius bagi orang yang tidak pernah olah tubuh. Untungya ini tidak securam di kedua tempat yang saya sebutkan tadi. Sayup-sayup suara suara air yang pasrah terhadap gravitasi bumi terdengar.
Wow! ternyata air terjunnya unik. Memang bukan air terjun yang tinggi-tinggi tapi air terjun ini bertingkat-tingkat. Seperti biasa, tradisi membasuh wajah saya di tempat yang baru saya kunjungilangsung saya tunaikan.
Clik clik....kamera handphone saya mulai saya paksa untuk bekerja. Hati kecil saya berbisik "bagus juga tampatnya. pantesan ramai sekali tempat ini di kunjungi para muda mudi. Ada juga rombongan keluarga yang datang menghabiskan hari terik mereka di tempat yang teduh seperti Oehala ini.

Ingin rasanya saya langsung Nyemplung ke dalam airnya yang dingin tapi sadar bahwa saya tidak membawa pakiain ganti, saya pun mengurungkan niat.
Tidak cukup disitu, Jiwa Dora the Explorer saya mulai bekerja. saya langsung turun ke dasar lembahnya. Di situ saya menemukan sebuah bangunan yang di depannya terdapat Papan bertuliskan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro). Hmmm mungkin ada diantara pembaca yang bertanya, pembangkit apalagi tuh? yang jelas bukan pembangkit orang mati hehehehe...PLTH adalah pembangkit listrik skala kecil yang mengubah energi potensial air menjadi kerja mekanis, memutar turbin dan generator untuk menghasilkan daya listrik skala kecil, yaitu sekitar 0-100 kW. hmmm sayang nya fasilitas ini tidak dikelola secara serius sehingga nampak terbengkalai. Padahal kan lumayan bisa menopang listrik berapa rumah warga tuh.

Nampak anak-anak kegirangan bermain air. Para Remaja Kenarzisan berfoto ria. Dengan memanfaatkan moment, para sejoli pun sibuk memadu kasih. Tempat yang benar benar tepat untuk relaksasi.
Sesi pemotretan selesai. Kini saatnya mengisi perut. Setelah selasai menikmati makan siang. Sore itu, Saya jadi tersadar. o o ternyata tempat ini butuh tempat sampah dengan segera. saya menyaksikan berbagai kemasan minuman pastik dan kaleng berserakan karena di buang begitu saja sangat mengganggu mata dan lingkungan. Saya juga melihat beberapa orang pemuda nongkrong sambil menuangkan minuman keras. Masukan saya, Sudah sepatutnya tempat wisata ini menyediakan petugas keamanan agar pengunjung yang lain merasa terjamin keamanan dan kenyamannanya menikmati panorama Oehala.
Akhrinya, saatnya Pulang. Agak kecewa karena tidak bisa ikut nyemplung kedalam airnya. Tapi senang karena bisa melihat tempat yang masih lestari. Dan ssst, ini kabar gembiranya: saya akan kembali kesana. Karena menurut informasi, ternyata kakak saya sudah menemukan chanel untuk melihat air terjun yang lebih tinggi lengkap dengan fasilitas Villa Serta kolam Pemancingannya. uhh..! can't wait for that day to come.
Pesan terkhir saya mungkin kedengarannya sepele karena lebih sering di berikan kepada anak-anak usia sekolah dasar. Tapi saya merasa perlu mengumumkan lagi. CINTAI, JAGA, LESTARIKAN LINGKUNGAN ANDA agar kisah yang saya tulis ini, tidak hanya dinikmati generasi kita saja, tetapi masih bisa pula dinikmati anak-cucu kita semua.
Ciao....
Heal The World :-)
Sunday, February 21, 2010
Oehala On A Bright Sunday Mornin'
Posted by Irwan Reynaldo Louis at 10:30 PM 0 comments
Labels: My Adventure
Tuesday, February 2, 2010
KUSAMBI - Si Buah Yang Bikin Ngiler

Bagi anda yang berasal dari kota Kupang dan sekitarnya, apa yang terlintas di benak anda ketika mendengar kata "Kusambi"?. Mmmm jawabannya mungkin bisa berbeda. Ada yang bilang "itu adalah kayu bakar yang bagus", bagi sebagian orang mungkin akan berkata "bijinya merupakan alternatif biofuel yang menjanjikan". Namun satu yang pasti, sebagian besar akan mengangguk setuju jika buah tanaman yang beralias Schleichera Oleosa ini adalah manisan yang yang akan membuat air luar keliur eh maksudnya air liur keluar aka. NGILER. Psssssst, apa lagi jika di pancing dengaan gambar seronok manisannya seperti yang ada di atas ;).
Di awal bulan romantis yang seharusnya penuh dengan manisnya cinta ini, saya malah memenuhi perut saya dengan buah kecut ini. Rasanya yang asam sedikit manis serta dagingnya yang kenyal seperti buah lengkeng memang paling asyik dibuat manisan. Tinggal dikeluarkan dari kulitnya, ditambahi gula, garam, ulekan cabe secukupnya lalu didiamkan sebentar, maka rasa yang diberikannya akan sanggup merenggut atensi kita.
Mungkin ada benarnya juga ketika saya mendengar slogan yang berbunyi "karena rasa nggak pernah bohong". Begitu daging lembutya yang segar meyentuh permukaan lidah saya, sontak naluri saya berkata hhhmmm ini seperti reuni dua orang sobat lama. Tanpa tedeng aling-aling buah-buah kecil dari tanaman yang hanya berbuah setahun sekali ini sudah saya "sikat" hampir semangkuk. Sakit perut mengancam, luka di langit-langit karena gesekan biji dari buah ini ketika disedot lidah mendera. Namun semua terbayar lunas dengan reuni asyik saya dengaan buah kusambi.
Temuan:
- Kalau kota Wonosobo terkenal dengan buah karika-nya, Malang dengan Apel-nya, Jogja degan salak-pondohnya, maka sudah sepatutnya Kupang juga harus punya buah khas. pilih mana? Kusambi, Lemun Cina, Atau Kom ;-) ?
- Ternyata pohon kusambi banyak tumbuh subur di daerah kawasan hijau sekitar pelabuhan tenau kupang. Apakah buah ini juga merupakan menu kesukaan para monyet di lokasi wisata monyet Tenau?
-Tanaman ini juga banyak ditemui di hutan-hutan seluruh daratan Timor.
- Ternyata selain babi, Pohon kusambi juga merupakan musuh bebuyutan pengusaha daging babi asap (Se'i babi) asal Baun-Kupang, Om Ba'i. Karena konon, Kayu kusambi serta daunnya sangat klop dalam proses pengasapan Se'i.
- Sewaktu masih kecil, saya pernah dijewer ayah saya karena ikut-ikutan memanjat pohon kusambi di belakang rumah bersama kakak-kakak saya :).


Ciao,
Heal The World
Posted by Irwan Reynaldo Louis at 8:02 AM 0 comments
Labels: Culinary




